Selasa, 02 Mei 2017

KARMA 😊

            You're My Sweetest Man
                                                                           Karya : Sugiarti Rahayu

   Entah bagaimana awalnya, aku dapat merasakan kenyamanan pada seseorang yang bahkan aku belum mengenalnya. Dia adalah sosok lelaki yang humoris, selalu mempunyai topik obrolan yang menyenangkan. Tanpa sadar aku tertawa sendiri saat membaca chat darinya , aku lupa bahwa sekarang aku sedang berjalan di persimpangan tiga hendak menuju rumah. Aku tertunduk malu saat aku sadar ada seorang lelaki di depan sana menatapku dengan tatapan menyelidik. Sejenak kita beradu pandang, lalu aku memalingkan wajahku ke arah berlawanan. 
   
  Tring, notif bbm ku berbunyi dengan cepat aku meraih ponselku dan menatap pesan yang muncul di layar telpon.
   
 " Kau terlihat bahagia sekali ya tadi, aku ingin menjadi alasanmu untuk tersenyum. Ohiya, aku ingin mengatakan tadi kamu cantik saat terseyum " . Ujarnya dalam pesan tadi.

  Jantungku berdegup kencang , ternyata dia adalah lelaki tadi? oh kau tahu aku sangat bahagia saat aku tahu dia adalah lelaki itu. Karna memang sejak awal aku sudah menaruh hati padanya. 
Setelah beberapa bulan dekat dengannya, lalu dia mengatakan cinta padaku. Tidak mungkin bukan jika aku harus menolaknya? karna moment ini yang aku tunggu. Hari hari yang ku lalui bersamanya semua terasa indah, berwarna dan menyenangkan . 
  
  Kehadiranmu mengubah pola berpikirku, menjadikanku lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan. Pagi ini, aku sedang berada di halaman depan rumah , bersantai sembari membaca novel kesukaanku dan menikmati angin pagi yang menyejukkan. Kulirik mesin waktu yang melingkar di pergelangan tanganku. 
  
  " Oh baru jam 07.00 ya ! " . Ucapku , lalu aku melirik kembali jam ku.
  " Apa? oh tidak aku lupa hari ini aku akan lari pagi dengannya " . Ucapku sambil berlari mencari sepatuku.
  
  Dengan cepat aku membereskan semuanya , bagaimana mungkin aku bisa melupakan hal ini? 

  " Oh tidak , aku sudah telat 30menit. Aku tidak ingin membuatnya menunggu lama " . Aku bergumam sendiri sambil berlari. 

  Aku membutuhkan waktu 30menit untuk sampai di tempat yang dijanjikan. Napasku tidak teratur, aku masih mencarinya dikerumunan orang orang. Tiba tiba, ada seseorang yang menarik tanganku. Dengan cepat aku melepaskan pegangan itu. Justin ya dia adalah Justin, dia hanya tersenyum menyeringai saat melihat ekspresi terkejutku.

  " Cape? " . Tanyanya dengan senyum mengembang.

  " Sedikit , hehe " . Jawabku dengan gugup. Kau tahu? aku masih sangat gugup berada didekatnya.
   
  " Kalau begitu, naiklah ke punggungku " . Ucapnya sambil membungkukkan badannya.
  
  " Oh, tidak perlu aku masih kuat untuk berjalan " . Ucapku sambil menatapnya.

  " Naik atau kau ku paksa? " . Ucapnya sambil menatapku tajam.
  
  Tidak ada pilihan lain, aku hanya mengangguk menyetujui ucapannya. Lari pagi kali ini berbeda dari sebelumnya. Sebenarnya, ini bukan lari pagi. Karena sedari tadi aku digendongnya, sweet moment sekali bukan? 

  " Kau haus Elen? " . Tanyanya dengan lembut.

  " Aku umm .... " . Belum sempat aku melanjutkan perkataanku, dia telah memotongnya.

  " Tidak perlu kau jawab Elen. Aku tahu kau haus, kalau begitu kau tunggu disini ya aku akan membelikanmu minum. " .
  
  Tanpa menunggu jawaban dariku , dia telah melangkahkan kaki meninggalkanku. 10 menit, hingga 20 menit aku menunggunya, namun dia tak kunjung datang. Apa dia mengerjaiku? tapi sepertinya itu tidak mungkin. Akupun kembali diam seperti semula, duduk dan memainkan ponselku.

 "Menungguku Nona? " . Tanyanya dengan nada menggodaku. 

  Pipiku merah merona mendengar ucapannya, lalu dia memberikan sebuah coklat beserta suratnya. Dia mendekatkan wajahnya ketelingaku lalu berkata 

 " Surat nya jangan kau buka sekarang ya. Kau boleh membukanya saat telah sampai rumah. Aku menyayangimu gendutku . "

 Setelah selesai mengucapkan itu, dia menjauhkan wajahnya dariku .
  
 " Kau merona sekali ya Elen . Hahaha " 

 Dia tertawa terbahak bahak sembari memegang hidungku. 

 " APAAAAA? berani sekali kau Utin memegang hidungku. " . Ucapku sedikit berteriak, 

 ......... 

 Hari hari yang kulalui dengannya penuh kegembiraan , semangat dan sebagainya . Oh dear , i'm glad to have you. You change my life to be a more kind. Tapi kebahagiaan itu seketika lenyap saat mantannya menemuiku lalu berkata .

 " Kau yang bernama SELENA? ". Ucapnya dengan penekanan saat menyebut namaku.

 " Iya , ada perlu apa ya? apa kita pernah bertemu sebelumya? " . Tanyaku bingung.

 " Kenalkan namaku Tria , aku mantannya Justin ! Kau tahu apa tujuanku datang menemuimu? aku hanya ingin memperlihatkan padamu apa yang pacar mu katakan padaku " .Ucapnya dengan senyum sinis .

 Lalu diapun memberikan ponselnya padaku , aku menatapnya tak percaya. Justin, orang yang sangat aku sayangi berani berbuat seperti ini padaku . Lalu Triapun mengambil ponselnya dari tanganku dan pergi meninggalkanku tanpa kata.

 ..............

 Hari ini aku akan bertemu dengan Justin di tempat biasa. 

 " Kau tahu apa yang mantanmu perlihatkan padaku? " . Ucapku masih dengan senyum yang mengembang.

 " Apa? " . Tanyanya bingung.

 " Apa kau kira aku tidak tahu apa yang kamu katakan padanya? . Kau katakan padanya bahwa kau masih mencintainya , kau mengatakan bahwa kau akan kembali lagi padanya , kau mengatakan bahwa dia adalah jodohmu , dan kau katakan padanya bahwa kebahagiaan ini hanya sementara saat aku dan kamu masih menjadi kita? " . Air mataku mengalir dengan deras membasahi pipiku. 

 " Maafkan aku Elen " . Ucapnya dengan nada memohon. 

 " Tidak apa apa, aku paham itu. Kau masih menyayanginya bukan? pergilah jika kau bahagia dengannya. " . Jawabku sembari menghapus air mataku. 

 " Tidak Elen , tidak seperti itu . Aku menyayangimu , kau percaya itu bukan? ku mohon maafkan aku. " . Ucapnya sembari memegang tanganku . 

 Aku hanya mengangguk mendengar ucapannya. Setelah kejadian itu , hubunganku dengannya agak merengang. Dia mulai berubah, berani membentakku hanya karna aku memintanya untuk mengantarku pulang, tidak memberi kabar, dan bahkan mendiamiku. Sampai pada suatu hari, dia memintaku untuk menemuinya . 

 " Aku ingin berbicara dengan mu " . Ucapnya dengan wajah datar.

 " Apa itu Justin? " . Tanyaku penasaran.

 " Aku ingin putus " . Ucapnya masih dengan wajah datar. 

 Aku menatapnya tak percaya , aku meresapi setiap kata yang dia ucapkan . Dadaku serasa sangat sesak mendengar ucapannya, Air mataku telah menggantung di pelupuk mataku. Aku tidak boleh menangis , aku harus kuat. 

 " Kenapa ? " .  Tanyaku

 " Aku sudah bosan " . Jawabnya

 Oh tidak, kata kata itu benar benar membuat hatiku sakit bahkan sangat sakit. Kenapa disaat aku tidak ingin kehilangannya , dia dengan mudah mengeluarkan kata kata haram itu. 

 " Baiklah ." 

  Aku hanya bisa mengeluarkan kata kata itu. Lalu diapun pergi berlalu meninggalkanku tanpa sepatah katapun , tanpa ucapan selamat tinggal ataupun hal lainnya. Aku menatapnya kepergiannya , sakit memang tapi apa boleh buat? tidak mungkin bukan aku memaksakan seseorang untuk tetap tinggal sedangkan hatinya bukan untukku lagi. Lalu akupun pergi melangkahkan kaki meningalkan tempatku saat ini.

 Saat sedang dalam perjalanan menuju rumah ,aku melihat sebuah motor terparkir di hadapanku. Motor itu bagiku sudah tidak asing lagi, ya itu adalah milik Justin. Lalu aku melirik 2 orang yang sedang duduk di taman sana . Aku melihatnya, gadis cantik tepat berada di sampingmu, menggenggam tanganmu , bersandar di bahumu. Kau terlihat bahagia berada di samping gadis dengan poster tubuh sempurna itu. Sekarang aku mengerti , ternyata keterbatasanku membuatmu pergi dari hidupku. Congrats dear , kamu telah menentukan pilihanmu, memutuskan untuk membuat kisah baru dengan dirinya. Semoga kamu bisa membuatnya bahagia selalu seperti hari ini, dan ku harap kamu tidak akan pernah membuat senyum yang ia tunjukan saat ini memudar seiring berjalannya waktu. You know dear? you're my sweetest man i ever have. Air mataku mengalir di pipiku, menatapnya tak percaya.

 " Kau hanya bisa berjanji setia Tin, namun nyatanya kau hanya meninggalkan luka abadi . "

                                      


                        The End


4 komentar:

  1. tingkatkan lagi,terus coba siapa tahu beruntung menjadi penulis...amiin

    BalasHapus
  2. Cieeee ugi curhat..
    Good job ugi..

    BalasHapus
  3. Bagus gih. Tingkatkan lagi smga jadi penulis

    BalasHapus
  4. Sugiihhh ahahaha curcol ya gih? bagus gihh. mampir ke blogg aku dong : raniaslsbila.blogspot.com

    BalasHapus